BIARO SIPAMUTUNG. EKSISTENSI PENINGGALAN KEBUDAYAAN MASA HINDU-BUDHA DI DESA SIPARAU KECAMATAN BARUMUN TENGAH KABUPATEN PADANG LAWAS

  • Deka Maita Sandi Institut Pendidikan Tapanuli Selatan
  • Lanni Amanda Putri Institut Pendidikan Tapanuli Selatan
Keywords: Eksistensi, Kebudayaan, Biaro Sipamutung

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang eksistensi Biaro Sipamutung sebagai peninggalan kebudayaan masa Hindu-Budha di Desa Siparau Kecamatan Barumun Tengah Kabupaten Padang Lawas. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan latar historis, kondisi biaro, dan upaya pelestariannya. Penelitian ini menggunakan metode sejarah, yakni heuristik, kritik sumber baik intern dan ekstern, interpretasi dan historiografi. Penelitian memanfaatkan data-data dari berbagai sumber, baik sumber primer maupun sumber sekunder. Hasil penelitian ini memaparkan secara historis Biaro Sipamutung dibangun pada abad ke 11-14 M pada saat Kerajaan Pannai yang beragama Buddha aliran Vajrayana mengalami masa kejayaan. Runtuhnya Kerajaan Pannai dan semakin kuatnya pengaruh agama Islam menyebabkan keberadaan biaro terbengkalai dan rusak. Kompleks biaro berhasil ditemukan kembali oleh Franz Junghun pada tahun 1846 dan arkeolog Dee Han melakukan upaya rekonstruksi dan restorasi awal bangunan biaro pada tahun 1926. Kondisi Biaro Sipamutung pada saat ini tampak kurang terawat dan banyaknya kerusakan. Beberapa bagian candi sudah hampir hancur dan minimnya upaya pemugaran. Upaya pelestarian dan perlindungan Biaro Sipamutung semenjak tahun 2009 dikelola langsung oleh Balai Pelestarian dan Peninggalan Purbakala (BP3) dengan melakukan kegiatan rekonstruksi dan restorasi yang bersifat kuratif dan preventif, serta upaya sosialisasi dalam menjaga dan melestarikan Biaro Sipamutung

Published
2024-02-07