UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VIII-2 MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DI SMP NEGERI 5 PADANGSIDIMPUAN

Main Article Content

Ulinar Masdalipa Siregar

Abstract

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelas VIII- 2 Semester 2 (genap) di SMP Negeri 5 Padangsidimpuan pada tahun pelajaran 2021/2022. Siswa yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah 30 orang, yang terdiri atas 17 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), yang memberlakukan praktik mengajar dengan materi Tekanan, dengan implementasi model pembelajaran Kontekstual yang berlangsung selama 12 kali pertemuan. Hasil penelitian kemudian dianalisis secara kualitatif berdasarkan teori-teori pembelajaran yang relevan, dengan kesimpulan sebagai berikut. Implementasi model pembelajaran kontekstual mampu meningkatkan kemampuan hasil belajar siswa untuk mata pelajaran IPA di kelas VIII-2 di SMP Negeri 5 Padangsidimpuan. Di awal penelitian sebagian besar siswa masih mengalami kesulitan sehubungan dengan mentransfer pengetahuan yang diperolehnya untuk menyelesaikan soal setelah proses belajar mengajar berlangsung, serta bagaimana menyelesaikan soal dengan cermat dan sistematis. Penelitian ini menunjukkan fakta bahwa kurangnya pembiasaan sehubungan dengan menyelesaikan dan mengerjakan soal, membuat siswa gugup dalam menyelesaikan tugasnya. Motivasi maksimal yang diberikan peneliti tampak berpengaruh sangat baik dalam hal menambah semangat dan keyakinan partisan-partisipan tersebut untuk menunjukkan kemampuan terbaik dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Pembiasaan berupa latihan menyelesaikan tuga secara berdiskusi ternyata cukup berpengaruh pada rasa percaya diri siswa untuk menyelesaikan tugasnya. Implementasi model pembelajaran kontekstual memerlukan kerja keras guru untuk membimbing dan mengarahkan siswa untuk mencapai hasil yang maksimal. Namun demikian, mengingat guru yang mengimplementasi model pembelajaran kontekstual perlu meningkatkan apersepsi maksimal untuk memotivasi siswa mengikuti pembelajaran, maka guru yang bersangkutan harus memiliki pemahaman yang mendalam dan pengetahuan yang luas sehubungan dengan tema-tema pelajaran yang akan dibawakannya. Guru yang mengimplementasi model pembelajaran kontekstual di dalam kelas peranannya tidak terbatas melalui sebagai fasilitator, akan tetap guru tersebut juga harus mampu bertindak sebagai model yang mampu mempraktikkan dan menguji-cobakan materi-materi pelajaran yang sedang dibawakannya, sesuai dengan konteks yang tepat.  Perlu pembiasaan yang lebih baik berupa latihan menyelesaikan soal-soal IPA. Perlu penelitian yang lebih jauh sehubungan dengan implementasi model pembelajaran kontekstual di tingkat sekolah menengah, untuk memperoleh hasil temuan yang lebih baik.

Article Details

Section
Articles