Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Partisipasi Belajar IPA Siswa Kelas IX-8 SMP Negeri 5 Padang Sidempuan
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana model Pembelajaran Berbasis Masalah mampu meningkatkan partisipasi belajar IPA siswa kelas IX-8 SMP Negeri 5 Padang Sidempuan. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan dalam dua siklus penelitian, dengan partisipan sebanyak 26 orang, yakni peneliti sendiri sebagai partisipan-observer dan 26 siswa di kelas IX-8 SMP Negeri 5 Padang Sidempuan, yang terdiri atas 13 siswa laki-laki dan 13 perempuan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan observasi lapangan, sebagai telaah kualitatif temuan dari penelitian ini selanjutnya dianalisis secara kualitatif berdasarkan teori-teori pembelajaran yang relevan yang dimunculkan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis masalah mampu meningkatkan partisipasi belajar siswa di kelas IX-8 SMP Negeri 5 Padang Sidempuan dalam pembelajaran IPA sehubungan dengan materi Sistem Reproduksi. Partisipasi belajar sangat diperlukan dalam proses pembelajaran yang mengimplementasi model pembelajaran berbasis masalah. Mengingat model pembelajaran tersebut mengharapkan siswa bekerjasama secara maksimal dalam proses pembelajarannya, maka perlu pemahaman materi yang memadai dari siswa untuk mampu memecahkan masalah dalam pembelajaran yang mengimplementasi model pembelajaran berbasis masalah. Pemanfaatan gambar/foto dengan bantuan komputer dan proyektor dapat membantu siswa untuk lebih memahami masalah yang dikemukakan dalam pembelajaran. Model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan partisipasi siswa sehubungan dengan organisasi kelompok, kerjasama kelompok, partisipasi dalam diskusi kelompok dan presentasi. Namun demikian, diperlukan kerja keras bagi guru dalam mengimplementasi model pembelajaran berbasis masalah, mengingat guru harus mampu mengarahkan dan memberi motivasi maksimal kepada siswa. Sangat diperlukan pengayaan materi yang memadai bagi siswa untuk mampu mengikuti proses pembelajaran yang mengimplementasi model pembelajaran berbasis masalah. Guru yang mengimplementasi model pembelajaran berbasis masalah harus memiliki pemahaman yang memadai sehubungan dengan teknologi, mengingat model pembelajaran ini mengharapkan pemanfaatan gambar/foto dengan bantuan komputer dan proyektor yang maksimal. Penelitian ini hanya dilaksanakan dalam waktu yang singkat dan dalam skala terbatas, maka penelitian yang lebih jauh sehubungan dengan tema-tema di atas perlu dilakukan untuk memperoleh hasil yang jauh lebih memuaskan.